Materi 3: Transpose, Determinan, dan Invers Matriks Ordo 2x2

Transpose Matriks (Aᵀ)

Transpose matriks adalah operasi yang menukar elemen baris menjadi kolom atau sebaliknya. Transpose dari matriks A dilambangkan dengan Aᵀ.

Contoh: Jika A =

2 5
1 3
maka Aᵀ =
2 1
5 3

Visualisasi: Baris 1 [2, 5] menjadi kolom 1, Baris 2 [1, 3] menjadi kolom 2

Kalkulator Transpose Matriks 2x2

Hasil akan muncul di sini

Sifat-Sifat Transpose Matriks

  • (Aᵀ)ᵀ = A
  • (A + B)ᵀ = Aᵀ + Bᵀ
  • (kA)ᵀ = kAᵀ (dimana k adalah skalar)
  • (AB)ᵀ = BᵀAᵀ

Determinan Matriks Persegi (det(A) atau |A|)

Determinan adalah nilai skalar yang dapat dihitung dari matriks persegi. Untuk matriks 2x2:

Jika A =
a b
c d
, maka det(A) = ad - bc

Contoh: Jika A =

2 5
1 3
maka det(A) = (2×3) - (5×1) = 6 - 5 = 1

Kalkulator Determinan Matriks 2x2

Hasil akan muncul di sini

Signifikansi Determinan

  • Jika det(A) = 0, maka matriks A disebut matriks singular dan tidak memiliki invers
  • Jika det(A) ≠ 0, maka matriks A disebut matriks non-singular dan memiliki invers
  • Determinan digunakan dalam penyelesaian sistem persamaan linear

Invers Matriks (A⁻¹)

Invers matriks A adalah matriks yang ketika dikalikan dengan A menghasilkan matriks identitas. Hanya matriks persegi non-singular yang memiliki invers.

Jika A =
a b
c d
, maka A⁻¹ = (1/det(A)) ×
d -b
-c a

Contoh: Jika A =

2 5
1 3

det(A) = (2×3) - (5×1) = 6 - 5 = 1

A⁻¹ = (1/1) ×

3 -5
-1 2
=
3 -5
-1 2

Verifikasi: A × A⁻¹ =

2 5
1 3
×
3 -5
-1 2
=
1 0
0 1
= I (matriks identitas)

Kalkulator Invers Matriks 2x2

Hasil akan muncul di sini

Sifat-Sifat Invers Matriks

  • (A⁻¹)⁻¹ = A
  • (AB)⁻¹ = B⁻¹A⁻¹
  • (Aᵀ)⁻¹ = (A⁻¹)ᵀ
  • A⁻¹A = AA⁻¹ = I (matriks identitas)

Aplikasi AKL: Analisis Rasio Keuangan

Dalam akuntansi, konsep determinan dan invers dapat digunakan dalam analisis rasio keuangan dan perencanaan anggaran.

Contoh: Sebuah perusahaan ingin menganalisis hubungan antara biaya produksi dan volume penjualan. Data disajikan dalam bentuk matriks:

Biaya Tetap Biaya Variabel
10.000.000 50.000

Dengan menggunakan konsep invers, perusahaan dapat menghitung break-even point (titik impas) dimana:

Total Biaya = Total Pendapatan

Dalam bentuk matriks: A × X = B, dimana X adalah vektor solusi yang berisi volume penjualan dan harga jual.

Penyelesaian: X = A⁻¹ × B

Dengan menggunakan kalkulator invers matriks, perusahaan dapat dengan cepat menganalisis berbagai skenario bisnis.

Studi Kasus: Analisis Profitabilitas Produk

Sebuah perusahaan memiliki dua produk dengan data sebagai berikut:

Produk A Produk B
Harga Jual 100.000 150.000
Biaya Variabel 60.000 90.000

Perusahaan ingin mengetahui kombinasi penjualan optimal untuk mencapai target laba tertentu. Dengan menggunakan matriks invers, sistem ini dapat diselesaikan secara efisien.

Kuis: Transpose, Determinan, dan Invers Matriks

Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut untuk menguji pemahaman Anda!

1. Transpose dari matriks A adalah...

  • Matriks dengan elemen yang sama tetapi urutan terbalik
  • Matriks yang diperoleh dengan menukar baris dan kolom
  • Matriks yang elemennya merupakan kebalikan dari A
  • Matriks yang determinannya sama dengan A

2. Jika A =

32
14
, maka det(A) = ...

  • 14
  • 8
  • 10
  • 12

3. Syarat sebuah matriks memiliki invers adalah...

  • Harus matriks persegi
  • Determinannya tidak sama dengan nol
  • Kedua kondisi di atas harus terpenuhi
  • Harus matriks identitas

4. Jika A =

21
34
, maka Aᵀ = ...

  • 23
    14
  • 43
    12
  • 12
    34
  • 21
    43

5. Dalam konteks akuntansi, invers matriks dapat digunakan untuk...

  • Menyusun neraca
  • Menyelesaikan sistem persamaan dalam analisis break-even
  • Menghitung depresiasi aset
  • Membuat jurnal penyesuaian